Sabtu, 29 September 2012

HARDISK ATA, SATA, SCSI DAN SAS

ATA

ATA adalah sistem transfer data dari dan ke hardisk dengan menggunakan sistem paralel. Tipe ATA di buat berdasarkan standart tahun 1986 dengan menggunakan 16 bit paralel dan terus berkembang dengan penambahan kecepatan transfer dan ukuran sebuah disk. Standart terakhir adalah ATA-7 yang dikenalkan pertama kali pada tahun 2001 oleh komite T13 (komite yang bertanggung jawab menentukan standart ATA). Tipe ATA-7 memiliki data transfer sebesar 133 MB/sec. 

SATA

SATA (Serial ATA) adalah revolusi baru cara pemasangan hardisk dengan hanya satu perangkat dalam satu port SATA. SATA dengan 15 pin kabel power dengan 250 mV, tampaknya memerlukan daya lebih banyak di bandingkan dengan 4 pin ATA, tapi dalam kenyataanya sama saja. Dan kemampuan SATA yang paling bagus adalah tercapainya maximum bandwith yang mungkin yaitu sebesar 150 MB/sec. Keuntungan lainya dari SATA adalah SATA di buat dengan kemampuan hot-swap sehinga dapat mematikan dan menyalakan tanpa melakukan shut down pada sistem komputer. 

SCSI


SCSI (Small Computer System Interface) awalnya bernama SASI ( Shugart Associate System Interface ). SCSI biasa digunakan pada komputer server karena kemampuanya yang cepat dan kemampuan multitasking yang baik. SCSI berputar lebih cepat dari pada Hardisk IDE, SCSI berputar sekitar 7200 sampai 10000 rpm, dan teknologi sekarang SCSI mampu berputar hingga 15000 rpm. Hardisk SCSI terdiri dari beberapa tipe seperti SCSI-1, SCSI-2, Ultra2 SCSI, dan Ultra3 SCSI.

SAS 

Bertemunya Dua Kutub Keunggulan teknologi serial bukan saja diterapkan pada interface ATA melainkan juga pada interface SCSI. Bahkan masalah kompatibiltas di antara keduanya pada  teknologi paralel kini teratasi dengan  teknologi  serial. Walaupun belum sepenuhnya menggantikan  teknologi  paralel,  teknologi serial pada hard disk perlahan tapi pasti mulai bermunculan. Produsen hard disk seperti Seagate, Hitachi, Maxtor, Western Digital, dan Samsung mulai menghentikan produksi hard disk paralel ATA dengan serial ATA.
Peralihan ini terjadi karena adanya kebutuhan akan bandwidth yang semakin tinggi serta interface yang fleksibel dan kompatibel antara dua standar yang ada di pasar an, yaitu ATA dan SCSI. P erbedaan konektor bus, kabel, dan software diantara keduanya tersebut secara tidak langsung mengakibatkan adanya biaya-biaya tambahan pada aspek manajemen inventory, litbang,pengendalian mutu, dan lain sebagainya. Teknologi serial pada dasarnya memiliki mekanisme transmisi sinyal yang satu aliran. Hal ini berbeda dengan teknologi paralel yang mentransmisikan sinyal dalam banyak aliran.
Keunggulan serial terletak pada sifatnya yang independen terhadap kecepatan clock tertentu seperti halnya paralel. Dengan mengelompokkan bit-bit data ke dalam paket-paket, teknologi serial dapat mentransfer paketpaket tersebut dari host (atau sebaliknya) 20 hingga 30 lebih cepat daripada teknologi paralel.

Cara Kerja Hard Disk

Hard disk menyimpan data dalam piringan dengan pola tertentu yang disebut sector dan track. Track adalah lingkaran konsentris (concentric circles), sedangkan sector adalah salah satu bagian dalam track tersebut. Data yang tersimpan di dalamnya dapat dibaca kembali dengan cara mendeteksi pola tersebut.
Dalam gambar ilustrasi di atas, track merupakan bagian yang berwarna terang yang mengelilingi hard disk, sedangkan sector adalah bagian kecil yang berwarna gelap. Sebuah sector terdiri atas byte tertentu, misalnya 256 atau 512. Kumpulan beberapa sector disebut dengan istilah cluster. Track dan sector dibuat ketika hard disk tersebut diformat.
Hard disk umumnya terdiri atas sebuah spindle yang merupakan pusat atau sumbu bagi sejumlah piringan tersebut dan sering disebut juga dengan istilah platter, tempat menyimpan data, platter motor, rangkaian elektronis atau circuit board, serta cover penutup yang melindungi komponen bagian dalam hard disk.
Platter terbuat dari bahan non-magnetik biasanya kaca atau alu­minium dan dilapisi dengan lapisan magnetik. Pada jenis hard disk model lama biasanya masih menggunakan iron oxide sebagai bahan magnetiknya. Sedangkan hard disk saat ini kebanyakan sudah meng­gunakan bahan lain, yaitu cobalt-based alloy.
Saat hard disk bekerja, platter tersebut berputar dengan kecepatan yang sangat tinggi. Data ditulis dan dibaca ke dalam platter melalui read-and-write head yang berada sangat dekat dengan permukaan platter tersebut, dengan cara mendeteksi dan mengatur tingkat magnetis pada permukaan platter secara cepat.
Platters dan head Read-and-write head Circuit board pada hard disk
Kapasitas penyimpanan pada sebuah hard disk tergantung pada jumlah platter yang dimilikinya. Semakin banyak jumlah platter, maka kapasitas hard disk biasanya juga semakin besar. Sebagai gambaran, hard disk umumnya memiliki tiga platter dan enam read-and-write head.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar